Saya merasa tergelitik ketika tadi pagi mengikuti jama'ah shalat 'Idul Fitri di masjid dekat rumah saya. Mengapa pasal? Saya melihat jama'ah shalat 'id yang begitu banyak, memenuhi masjid. Sampai menyebrangi jalan bahkan. Saya mencoba membandingksn jumlah jama'ah yang datang shalat 'id tadi dengan jama'ah shalat subuh di tempat yang sama. *saya hanya mengamati jama'ah dari kaum adam, karena jama'ah wanita tidak disyariatkan shalat di masjid ketika shalat fardhu* Kalau saya buat perbandingan, mungkin 1:40 lah. Bahkan lebih kecil dari itu. Bahkan dibandingkan dengan jama'ah shalat jumat kemarin, mungkin 1:3. Padahal hari ini jumlah jama'ah seharusnya lebih sedikit dari yang semestinya karena banyak jama'ah yang mudik ke kampung halaman. Kemanakah umat Islam yang sebanyak ini pada subuh tadi? *Mungkin pada tulisan ini saya agak men-generalisasi keadaan umat Islam saat ini.

Mengapa banyak dari umat Islam hanya menghadiri shalat 'id? Inilah yang ingin saya soroti pada tulisan saya kali ini. Padahal, hukum shalat 'id menurut jumhur 'ulama adalah sunnah. Berdasarkan dari hadits yang muttafaq ‘alaih, dari hadits Thalhah bin Ubaidillah, ia berkata :

Artinya : Telah datang seorang laki-laki penduduk Nejed kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, kepalanya telah beruban, gaung suaranya terdengar tetapi tidak bisa difahami apa yang dikatakannya kecuali setelah dekat. Ternyata ia bertanya tentang Islam. Maka Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab : Shalat lima waktu dalam sehari dan semalam . Ia bertanya lagi : Adakah saya punya kewajiban shalat lainnya ? Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab : Tidak, melainkan hanya amalan sunnah saja . Beliau melanjutkan sabdanya : Kemudian kewajiban berpuasa Ramadhan . Ia bertanya : Adakah saya punya kewajiban puasa yang lainnya ?. Beliau menjawab : Tidak, melainkan hanya amalan sunnah saja . Perawi mengatakan bahwa kemudian Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menyebutkan zakat kepadanya. Iapun bertanya : Adakah saya punya kewajiban lainnya ?. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab : Tidak, kecuali hanya amalan sunnah saja . Perawi mengatakan, Setelah itu orang ini pergi seraya berkata : Demi Allah, saya tidak akan menambahkan dan tidak akan mengurangkan ini . Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda : Niscaya dia akan beruntung jika ia benar-benar .

Jumhur 'ulama mengatakan : Hadits ini menunjukkan bahwa shalat selain shalat lima waktu dalam sehari dan semalam, hukumnya bukan wajib ‘Ain . Dua shalat ‘Ied termasuk ke dalam keumuman ini . Pendapat ini di dukung oleh sejumlah Ulama diantaranya Ibnu al-Mundzir dalam Al-Ausath IV/252 .

Hal ini sangat kontras bila kita lihat kondisi ummat Islam sekarang. Mereka lalai di waktu subuh dan berbondong-bondong menghadiri jama'ah shalat 'Id. Ironis sekali. Shalat 5 waktu yang hukumnya Fardhu 'ain, malah sedikit jama'ahnya. Shalat 'id yang ibadah sunnah...

Saya disini bukannya menekankan agar anda sekalian tidak menghadiri shalat 'id. Tetapi yang saya tekankan adalah supaya kita semua bisa menghadiri shalat fardhu berjamaah di masjid dengan antusiasme seperti saat kita shalat 'id.


Bila ada yang beralasan untuk shalat di masjid. Ketahuilah bahwa kaum adam yang telah mencapai akil baligh sangat disyariatkan untuk shalat fardhu berjamaah di masjid. Banyak sekali keutamaan shalat berjamaah di masjid bagi kaum adam ini, berbeda dengan kaum hawa yang lebih disyariatkan untuk shalat di kamarnya. Keutamaan shalat berjamaah di masjid bagi kaum adam ini, antara lain:

Dari Ibnu Umar ra bahwasanya rasulullah bersabda: shalat berjamah lebih utama daripada shalat sendirian dengan tujuh puluh derajat.Dalam riwayat lain: dengan dua puluh lima derajat. Muttafaq alaih ([1]).

Dari Abu Hurairah ra berkata: rasulullah saw bersabda: ((barangsiapa yang bersuci di rumahnya, kemudian pergi ke salah satu rumah Allah, untuk melaksanakan salah satu kewajiban terhadap Allah, maka kedua langkahnya yang satu menghapuskan kesalahan, dan yang lain meninggikan derajat)) ([2]).

Dari Abu Hurairah bahwasanya nabi saw bersabda: (barangsiapa yang pergi ke masjid di waktu pagi atau di waktu sore, maka Allah menyiapkan baginya makanan setiap kali pergi pagi atau sore) muttafaq alaih ([3]).

Yang lebih utama bagi seorang muslim, shalat di masjid tempat ia tinggal, kemudian masjid lain yang lebih banyak jamaahnya, kemudian berikutnya yang lebih jauh, kecuali masjidil haram, masjid nabawi, dan masjidil aqsha, karena shalat pada masjid-masjid tersebut lebih utama secara mutlak.

([1]) HR. Bukhari no (645) (646), Muslim no (650) (649).
([2]) HR. Muslim no (666)
([3]) Shahih Bukhari no (662), Muslim no (669).

So, tunggu apa lagi! Bagi kaum adam, mari kita shalat berjamaah di masjid! Orang Israel juga pernah berkata bahwa mereka akan sangat takut pada ummat Islam jika jamaah subuh kita sama jumlahnya dengan jamaah jumat... Ayo!
DONAT merupakan acara tahunan di madrasah kami, meskipun tiap tahun nama acaranya berbeda. DONAT ini sebenarnya acara 17-an, tapi saya hanya ingin mereview acara lomba aransemen lagu nasional-nya saja. Acara yang cukup mengecewakan bagi saya dan beberapa teman saya yang berpartisipasi disini. Saya akan mencoba me-review acara ini dari bagian audisinya.

Audisi diadakan di plaza (bundaran) di tengah2 kompleks MAN Insan Cendekia Serpong. Menampilkan 10 band peserta audisi. Persiapan audisi sudah dilakukan secara terjadwal sejak 2 minggu sebelum audisi. Saya akan mengulas satu persatu peserta audisi.

Penampilan pertama berdasarkan hasil undian oleh Sam Pac Men. Sepertinya band ini merupakan reform dari sebuah band yang telah lama malang melintang di Insan Cendekia ini; NGAPAK BAND. Band yang digawangi oleh Chairul Akmal (vokal); Alam Afif Makarim (gitar, vokal); Fadli Muhammad (bass); Mohamad Sofyan Sodiq (drum) ini membawakan lagu "Garuda Pancasila" yang mereka aransemen sedemikian rupa sehingga intronya menyerupai lagu "Hijrah ke London"-nya Changcuters, tengahnya mirip "Feeling This"-nya Blink, dan bagian akhirnya saya tidak tau dari lagu apa.

Mereka tampil begitu rapih, sangat rapi untuk band yang belum lama terbentuk. Namun mereka kurang menunjukkan dan memaksimalkan skill yang mereka punya. Catatan yang saya beri bahwa sang vokalis terlihat terlalu malu-malu untuk berekspresi. Cukup kontras dengan penampilan sang gitaris dan bassis yang tampil all out.

Penampilan kedua oleh Endless Entire, band tertua di IC untuk saat ini. Masih dengan formasi yang sama seperti ketika Disguise. Ibnu Raditya sebagai vokalis, Hanivan Maulana sebagai gitaris sekaligus backing vocal, Yuskahar Muharram sebagai gitaris, Muhammad Faqih sebagai bassis, dan Moza Adidharma sebagai drummer. Mereka membawakan lagu "Gugur Bunga" dengan gaya mereka, masih tetap rock alternative.

Mereka berhasil mengaransemen lagu "Gugur Bunga" ini dengan sangat baik. Mereka memainkannya dengan begitu rapi, mungkin karena mereka sudah biasa bermain bersama. Mereka juga benar2 mengaplikasikan skill yang mereka punyai secara maksimal. Performa mereka juga sudah berkembang daripada yang ketika Disguise dulu.

Selanjutnya ada Harmony in Vantasy, bandnya kaum hawa. Band yang seluruh personelnya dari kaum hawa ini beranggotakan Faradisa Bintana (vokal); Andarini Sertianti (gitar, vokal); Cahyani Kesuma (gitar); Nisa Karima (bass); Fadhilah Zulfa (keyboard); dan Salma Nadia (drum). Band yang sudah berumur 2 tahun ini mengaransemen lagu "..." *tidak tahu judulnya* dengan masih tetap bertahan dengan genrenya: pop.

Dalam penampilan mereka kali ini, terkesan kurang persiapan. Untuk ukuran band yang sudah tua, kerapihan mereka dalam bermain masih kurang mumpuni. lagu yang mereka bawakan sudah cukup menunjukkan skill bermain sang keyboardis dan vokalis. Performance mereka juga sudah cukup meningkat dibanding penampilan mereka sebelumnya, dengan penghayatan lagu yang baik.

Yang keempat adalah Sosis Sonice dengan anak Social Science-nya. Dengan personel yang masih sama, namun formasinya acak, Ariq Syauqi (vokal, bass); Yuskahar Muharram (synth, vokal); Pimgi Nugraha (gitar); Hanivan Maulana (keyboard); Hilmy Kaukaby (drum). Dalam membawakan lagu "Bendera Merah Putih" mereka sedikit berubah haluan, yang sebelumnya bergenre emo menjadi powerpop dengan adanya keyboard dan synth (FL).

Penampilan mereka masih tetap rapi dan begitu berwarna dengan adanya efek keyboard dan FL, namun agak kurang di performance dengan absennya Dwi Swasana Ramadhan dari band ini. Mereka benar2 memaksimalkan skill mereka di keyboard dan synth yang mereka punyai.

Yang kelima adalah Rock Skullah. Nama plesetan dari band legendaris di madrasah kami; Rock Skool. Band ini juga sepertinya band reform dari band Take A Pack, band yang juga sudah lama berkecimpung di dunia permuasikan IC. Band yang beranggotakan Dwi Swasana Ramadhan sebagai vokalis, Mohamad Sofyan Soddiq sebagai gitaris sekaligus backing vocal, Luqman Labib sebagai gitaris, Khalid Adil sebagai bassis, dan Ibnu Raditya sebagai drummer; ini membawakan lagu "Bangun Pemudi Pemuda" dengan genre mereka, rock.

Mereka membawakan lagu ini dengan aransemen yang sangat menarik. Merekapun tampil gila-gilaan. Saya acungi dua jempol untuk performance mereka yang sangat bagus meskipun tak tahu malu. Namun sepertinya mereka tefokus pada performance sehingga permainan mereka agak kurang rapi. Namun kesalahan mereka agak tertutup dengan maksimalnya skill yang mereka pertontonkan.

Penampilan keenam oleh Ta-D. Nama band yang agak aneh, "assalamualaikum, kami dari Ta-D,...". Mungkin itu yang mereka inginkan. Band debutan yang beranggotakan Luthfi Naufan (vokal); Asaddin Nur (gitar); Luqman Labib (gitar); Irfan Taufiq (bass); dan Diva Pasha (drum) ini mencoba membawakan lagu "..." *lupa* dengan genre rock.

Lagu ini mereka bawakan dengan cukup rapi untuk ukuran band baru, mereka juga agak kurang dalam performance -mungkin masih malu2 karena penampilan pertama mereka. Namun mereka sudah menunjukkan skill hebat yang mereka miliki sebagai band debutan. Kita tunggu saja penampilan band ini berikutnya.

Selanjutnya, di urutan ketujuh ada SLURTD. Band ini terhitung band baru, karena memang ini adalah penampilan pertama mereka. Band yang digawangi oleh Risky Nurfitriansyah sebagai vokalis (throat), Muhammad Salman sebagai bassis sekaligus backing vocal, Muhammad Irfan dan Asaddin Nur sebagai gitaris, juga Moza Adidharma sebagai drummer ini mengusung genre emo dengan memainkan lagu "Hymne Guru".

Lagu ini mereka mainkan dengan cukup rapi, dengan skill gitaris yang begitu ditonjolkan. Namun, performance mereka masih naggung, mungkin karena ini penampilan perdana mereka dalam satu tim. Karena sebenarnya band ini terdiri dari orang2 yang sudah cukup berpengalaman.

Yang tampil kedelapan adalah Reborn. Band yang sudah berumur setahun ini terdiri atas 5 personel: Arda Dilah (vokal); Nur Azizah (gitar); Arina Widda (gitar); Hariz Bayu (bass); Nur Faizin (drum). Band ini memainkan lagu "satu Nusa Satu Bangsa" versi reggae. Tapi yang saya dengar, mereka bukannya mengaransemen, hanya mengiringi dan memberi intro versi reggae. Performance mereka juga begitu statis untuk sebuah band yang sudah berumur 1 tahun.

Penampilan ke sembilan oleh J.S.W.C. yang membawakan lagu "Ibu Pertiwi". Band yang sebelumnya berpersonel Ariq Syauqi (vokal, bass); Pimgi Nugraha (gitar); Hilmy Kaukaby (drum) ini menambah satu personel lagi, yakni Ahmad Faiz (gitar, vokal) dengan masih bertahan dengan genre emo-nya.

Mereka membawakan lagu ini dengan rapi. Dibumbui dengan drama:
Hilmy: "WOI! BISA NYANYI GAK SIH LO?!"
Ariq: "APAAN SIH LO!"
Hilmy: "JANGAN MAIN-MAIN LO! LAGU NASIONAL NIH!"
Faiz: "UDAH!"
*kurang lebih
yang diselipkan di tengah2 lagu (sayang sekali tidak terekam). Menarik sekali.

Dan terakhir, penampilan ke-sepuluh oleh Banana Five. Band yang sudah 2 tahun malang melintang di IC ini masih beranggotakan Ahmad Faiz (vokal, gitar); Muhammad Salman (bass, vokal); Syahid Naufal (drum); Arief Faqih (gitar); Raka Kurnia (keyboard). Mereka membawakan lagu "Rayuan Pulau Kelapa" dengan cukup baik dengan masih bertahan pada genre punk rock-nya, tapi kali ini terdengar ada sedikit influence powerpop.

Peformance Banana Five kali ini cukup gila dengan dresscode yang memang agak kurang terkoordinasi. Permainan juga bisa dibilang rapi, walaupun sang vokalis agak lupa lirik. Skill merekapun lumayan dikerahkan di lagu ini.

Begitulah kesepuluh kontestan, dan berikut urutan peringkatnya (5 besar--> finalis):
1. Endless Entire (Congrats!)
2. Banana Five
3. Sosis Sonice
4. J.S.W.C
5. Rock Skullah

Lantas kenapa kami kecewa?
Yang pertama adalah batalnya acara puncak. Batalnya acara puncak ini dikarenakan tidak adanya audiens. Jadi, kami -para finalis- datang sesuai instruksi panitia, pukul 13.30. Tapi, ternyata yang ada di tempat hanya segelintir panitia yang sedang memasang dekorasi dan menyapu lantai. Bahkan alat2 band juga harus kami bantu angkut. Sungguh mengecewakan. Sebenarnya saya sudah memprediksi hal ini, karena acara diadakan Jumat siang. Siapa juga yang mau datang menonton pementasan band di siang bolong? Apalagi di bulan Ramadhan... Apalagi, semua orang juga tahu kalau tiap jumat sehabis jumatan selalu ada Language Development Program. Jelas tidak ada yang datang.

Tahun lalu juga ada acara yang tak terlaksana. Futsal Corong. Tapi, futsal corong kan tidak ada biaya registrasinya. Yang ini? Sudah disuruh bayar 10000 per band, tapi acaranya batal begitu saja.

Acara baru mulai sekitar pukul 14.30. Diantara kami -para finalis- sudah banyak yang bosan dan memutuskan untuk pulang sejak pukul 14.00. Akhirnya kami semua memutuskan supaya tidak ada yang tampil. Yang ada hanya penampilan gila-gilaan. Tapi, apa kata panitia. Bukannya di-handle supaya acara tetap terlaksana. Mereka malah bilang, "Udah biarin aja, kasian mereka (finalis) udah nunggu dari tadi dan udah bayar juga.". Lah?! Seharusnya mereka mengusahakan keberlangsungan acara kalau kasihan pada kami. Atau setidaknya menyiapkan acara pengganti dengan materi yang sama, Kita tunggu pertanggungjawaban para panitia.

Yang kedua adalah hasil penilaian. Yang saya heran adalah kenapa panitia juga ikut menilai. fyi: menurut penilaian juri, poin Endless Entire dan Banana Five adalah sama. Namun yang menyebabkan selisih 2 poin adalah hasil penilaian panitia. Penilaian seharusnya mutlak ditangan juri. Sehrusnya panitia menyerahkan nilai yang sama itu ke tangan juri. Biarkan juri yang memutuskan.

Tapi, dibalik itu semua, kami ingin berterima kasih sebanyak2-nya kepada panitia terutama. Karena berkat adanya acara ini, bisa memacu kreativitas kita semua dalam bermusik. Terima kasih.

Jadi, catatan kecil ini mungkin bisa menjadi koreksi bagi panitia, supaya kedepannya bisa lebih baik lagi. Catatan ini saya buat semata-mata untuk membangun. Membangun OSIS yang lebih baik lagi. Semoga Disguise 2012 bisa lebih baik.
Masa Taman Kanak-Kanak saya, masa-masa yang agak kelam. Saya habiskan masa TK saya ini di 3 tempat yang benar-benar berbeda. Tapi di jenjang yang sama. Ketika itu, entah saya lupa alasan saya apa, yang jelas saya menolak untuk masuk TK A dan langsung TK B. Dan saya menghabiskan 3 tahun waktu hidup saya untuk satu jenjang TK yang sama.

Setahun pertama masa TK saya saya habiskan dengan bersekolah di Ambon. Ketika itu usia saya baru 3 tahun. Dan saya baru saja disunat. Tahun 1997-1998. pada awal 1998, terjadi kerusuhan di Ambon. Saya yang belum tahu apa-apa hanya ikut-ikutan saja. Ikut Ummi dan ibu-anak lainnya mengungsi. Sering sekali kami tidur di barak-barak. Begitu mengerikan kondisi ketika itu. Di malam hari, saya dan ummi terpisah dengan abi. Ummi dan saya bersama Taqi (adik saya yang paling besar) menuju barak. Dan abi..., entah ke mana. Yang jelas ketika itu abi membawa parang. Saya hanya berdoa agar besok masih bisa bertemu abi...

Begitulah suasana perang. Begitu mencekam. Saya yang belum tahu apa-apa ketika itu. Keadaan berubah setelah abi dipindahtugaskan (abi bekerja di BPKP) ke Surabaya. Kami pindah ke Malang, karena nenek saya tinggal di malang dan kami tidak mungkin langsung ke surabaya karena kami belum tahu akan tinggal di mana di surabaya nanti. Dengan kawalan dari beberapa orang tentara -teman abi- alhamdulillah kami sampai bandara dengan selamat.

Tahun kedua TK saya, masih di jenjang TK yang sama. Di tahun kedua TK saya ini, saya menjadi anak yang pendiam dan kurang percaya diri. Entahlah, mungkin akibat dari suasana perang yang pernah saya rasakan di usia yang terlalu dini. Saya tidak bisa membayangkan peperangan yang terjadi di Palestina sekarang ini. Dan saya lebih tidak bisa membayangkan perasaan anak2 seumuran saya waktu itu di sana.

Tahun kedua TK saya di malang tidak begitu berkesan bagi saya. Saya hanya menjalankan rutinitas -sekedar mengikuti kemauan abi & ummi.

Tahun ketiga TK saya, tetap di jenjang yang sama. Saya mulai mendapat kepercayaan diri di sini. Saya menghabiskan tahun ketiga TK ini di TK Nurul Hidayah di Sidoarjo. Saya lupa penghargaan apa yang saya dapat ketika itu, tapi penghargaan itu telah membuktikan bahwa saya mampu. Saya bukan anak kecil yang tidak bisa apa-apa, hanya bisa bersembunyi.

1997-2000

by on 8/29/2011
Masa Taman Kanak-Kanak saya, masa-masa yang agak kelam. Saya habiskan masa TK saya ini di 3 tempat yang benar-benar berbeda. Tapi di jenjang...
Walaupun Idul Fitri masih beberapa hari lagi, tapi hanya ALLAH yang tahu umur orang... Jadi, saya post ini sekarang saja ya...


Jadi, di madrasah kami itu kan siswa-siswinya begitu heterogen. Berasal dari latar belakang kedaerahan yang berbeda-beda. Dan biasanya daerah-daerah itu membentuk suatu komunitas dan mengadakan acara buka puasa bersama di saat Ramadhan seperti sekarang ini dalam rangka mempererat silaturrahim antar anggotanya.

Depok Community (selanjutnya saya sebut deco) ini baru ada sejak Desember 2010 kemarin. dulunya kita tergabung di Depok-Jakarta Community (De J-Co). Tapi, anak jakarta itu jarang dateng di acara buka puasa bersama seperti ini. Beribu alasan lah. Padahal tahun lalu tempatnya di PIM, tetep aja anak jakartanya jarang dateng. Ckckck... Akhirnya kami memutuskan untuk mendirikan deco ini. Biar gak terlalu jauh juga kalo buka bersama.

Inilah Deco angkatan pertama

Tahun ini, kami mengadakan Buka puasa bersama di RM PONDOK LARAS. Awalnya, rencananya acara ini akan diadakan hari senin, tapi karena kami telat mem-book, akhirnya dapetnya hari rabu. fyi: kami (Faiz, karena rumahnya deket) booking hari sabtu.

Jadi, kami sebenarnya berlimabelas, tapi karena beberapa alasan, yang hadir ditempat cuma 10 kepala. Itu juga pada telat.

Terus, sekitar jam lima-setengah enam, kami mulai mikir-mikir sambil liat daftar menu yang ada di meja. Dan kami agak syok (oke itu saya), melihat harga yang -agak- diatas ekspektasi saya sebelumnya. *Meskipun ummi, sebelum saya berangkat dari rumah sudah memberi saya sedikit gambaran. Akhirnya, karena budget kami yang terbatas dan tetap ingin makan disitu.
Tiba-tiba faiz mencetuskan suatu ide dan langsung bergerak..! Apa yang dia lakukan? Ya! Dia menyelundupkan ini -->
(jangan ditiru). Untung juga Tyani bawa kue lapis legit, Irfan juga bawa kue bolu.

Dan dengan penuh perhitungan akhirnya kami memutuskan untuk memesan nasi-ayam-gurame per ons... Pesanan pertama kami ini disambut mbak-mbak yang ada di situ dengan pertanyaan "ini ikannya lima ekor ya?" kami jawab "lima ons mbak.." "oo, nggak bisa beli per ons, bisanya per-ekor. satu ekor kira2 7-8 ons bisa buat 4-5 orang gimana?" akhirnya kami meminta kertas pesanan tadi lagi. *padahal kalo belinya per-ons kan duri sama kepalanya gak ditimbang (gak mau rugi). Akhirnya dengan perhitungan dan perenungan yang mendalam, kami memutuskan untuk memesan nasi-ayam-cumi-teh manis.


Azan maghrib! pesenannya belum datang... Apa yang terjadi?! *jangan2 mbak2nya liat pas kita ngitungin pake kalkulator tadi?! Alhamdulillah tehnya udah datang, ditambah makanan yang diselundupin Faiz, Tyani, Irfan (sebenernya makanan gak boleh dibawa masuk). Dilanjutkan makan malam habis sholat maghrib jama'ah di mushola Pondok Laras. (alhamdulillah makanannya datang)

Setelah selesai makan, kita tiba di sesi foto-foto (meskipun dari tadi udah foto-foto). Dan sholat Isya bejamaah (Sholat wajib kan lebih utama di awal waktu) setelah berhitung uang yang ada (takut disuruh nyuci piring).

Untukmu Agamamu, Untukku Agamaku... (QS 109:6)
KUDAJETS? Mungkin ada yang sudah tahu. Tapi tetap akan saya beritahu di sini.

Jadi begini, KUDAJETS itu nama divisi jurnalistik OSIS & MPS MAN Insan Cendekia Serpong 2010/2011. Saya sendiri bingung kenapa namanya KUDAJETS. Seingat saya, nama itu diambil sehabis kami dapat kaos dari KOMPAS karena ikutan KOMPASMUDA. Di kaosnya itu ada gambar kuda dan ada jetnya. (Oke asal usul nama yang aneh) Filosofinya? Saya juga gak tau.


Jadi KUDAJETS ini terdiri dari pengawas dan yang diawasi. Pengawasnya ada 2: Aditya Indra Pratama (Dhity), Talqas Syarofa Yani (Tasya). Terus, yang diawasi ada 9: Muhammad Salman (Salman), Hamzah Asadurrahman (Hamzah), Muhammad Ariq Syauqi (Ariq), Muhammad Retas Aqabah (Retas), Arum Adiningtyas (Arum), Fitri Hasanah Amhar (Fitri), Kamilah Aisyi (Aisyi), Naylah Muna (Naylah), Hani Zahratunnisa (Hani).


Pekerjaan kami sehari-hari adalah meloper koran di madrasah kami. Menyampaikan koran dari abang-abang loper koran yang asli ke asrama.

Tapi ternyata, yang kami alami tidak sesederhana itu, bersama KUDAJETS ini kami mendapat banyak hal. Kami belajar banyak hal. Belajar tentang dunia jurnalistik, belajar tentang kepemimpinan, tentang tanggung jawab, saling mengingatkan dalam kebaikan, tentang persaudaraan, saling melengkapi, dan masih banyak lagi yang tak mungkin tertuang semuanya di tulisan ini.

Detik demi detik terus berlalu. Masih hangat dalam benak saya, masa-masa pelantikan OSIS 2010/2011. Ketika awal perekrutan, pra-pleno sebelum pelantikan, pleno OSIS-MPS semester 1, LPJ OSIS semester 1, pleno kedua, LPJ semester 2. Semua seperti baru kemarin. Kita yang awalnya belum saling mengenal, masih malu-malu satu sama lain. Semua berlalu tanpa terasa. Semua alami, waktu memang terus berjalan. Sampai pada waktu sekarang ini. Waktu ketika kita sudah seperti saudara. Ya! Kita memang saudara. Kita jalani semuanya bersama, bersama-sama. Dalam perjalanan kita, banyak persoalan, memang. Tapi semua kita selesaikan bersama.

Terima kasih KUDAJETS. Terima kasih saudara-saudaraku. Atas ilmu dan pengalaman yang sudah saya dapat. Atas berbagai kenangan manis yang saya dapat. Atas setahun kebelakang. Atas berbagai prestasi yang telah kita raih bersama.

Menyesal rasanya diri saya ini. Saya yang tak pernah bisa berbuat banyak untuk KUDAJETS. Saya yang tak bisa memberi apa-apa untuk KUDAJETS. Saya yang tak bisa memberi suri tauladan yang baik. Saya yang tidak becus dalam memimpin. Maafkan saya KUDAJETS. Maafkan saya saudara-saudaraku.

Semoga Allah meridhoi langkah kita semua. Amin...

TERIMA KASIH KUDAJETS

Terus kembangkan sayap kalian semua wahai saudaraku, tapi tetap ingatlah ALLAH saudara-saudaraku...

Banana Five adalah nama sebuah band yang terbentuk di kampus Madrasah Aliyah kami tercinta MAN Insan Cendekia Serpong. Band ini terbentuk pada bulan Oktober 2009 silam dengan formasi awal Ahmad Faiz (Vokal, Gitar), Muhammad Salman (Bass, Vokal), dan Syahid Naufal (Drum). Dengan formasi yang hanya bertiga ini, kami merasa punya sedikit masalah pada harmonisasi karena tidak mudah dengan tiga orang. Akhirnya pada pertengahan November di tahun yang sama, kami memutuskan untuk merekrut seorang vokalis. Sehingga formasi kami menjadi: Muhammad Irfan (Vokal), Ahmad Faiz (Gitar, vokal2), Muhammad Salman (Bass, Vokal2), dan Syahid Naufal (Drum).

Namun, formasi ini tidak bertahan lama. Buah dari kegagalan pada event pertama kami: audisi "Escape" (sebuah lomba band tahunan di madrasah kami) dan karena ketidakcocokan pada genre bermusik akhirnya vokalis yang baru kami rekrut memutuskan untuk hengkang. Kembalilah kami dengan formasi 3 orang dengan Faiz sebagai lead vocal sekaligus lead guitar.


Dengan formasi 3 orang ini, kami berjalan selama hampir setahun. Terhitung ada 2 pementasan kami lakoni bertiga. Yang pertama adalah event tahunan perpisahan kakak kelas kami kelas 3 angkatan Nozomi Hikari. Disini kami memainkan sebuah lagu dari Netral, Lintang. Lagu ini sebelumya pernah dimainkan oleh band papan atas di madrasah kami "A Path in The Brightside". Tapi mereka dengan formasi 5 orang dengan 2 orang gitaris, seorang bassis, drummer dan vokalis. Penampilan pertama yang cukup menggembirakan bagi kami. Walaupun ketika itu kami masih sangat cupu. Penampilan kamipun begitu statis, hanya sedikit pergerakan. Teriakan penontonpun hanya sedikit terdengar. Untung saja di akhir ada yang memulai untuk memberi applause, membuat kami sedikit bahagia. Saat itu, kami belum mengerti komposisi suara. Wajar, karena latar belakang kami bukan disini. Faiz, dia seorang pemain akustik jempolan. Lagu-lagu depapepe dilahapnya tanpa banyak kesulitan. Tapi, pengalamannya dengan yang elektrik minim. Naufal, Seorang ketua Marawis. Dialah pelopor ekstrakurikuler marawis di madrasah kami. Dia yang membawa ekstrakurikuler marawis masuk TVOne ramadhan tahun lalu (1431 H). Tapi ia baru memulai pengalamannya bersama drum set ini. Dan saya, Salman, saya tidak punya latar belakang apapun dalam bermusik. Bahkan tangga nada dan ketukan saja saya belum tahu ketika itu. Hanya bermodal kemauan. Begitulah kami ketika itu.

Berikutnya ada event tahunan lomba aransemen lagu nasional dalam rangka memperingati 17 Agustus di madrasah kami. ketika itu persiapan dilakukan tanpa Faiz, karena dia harus melakukan persiapan Olimpiade Sains Nasional 2010. Kami (Saya dan Naufal) menarik seorang gitaris additional untuk menggantikan posisi Faiz. Dialah Mohamad Sofyan Soddiq. Faiz hanya bernyanyi disini tanpa memanggul gitar. Kami mengaransemen lagu Indonesia Pusaka saat itu. Dan ini menjadi kegagalan kedua kami. Kami masih tetap statis, tanpa pergerakan.

Kemudian penampilan kedua kami, kembali bertiga. Di acara opening ceremony GAKIC 2010-2011 (kegiatan olimpiade olahraga antar-kelas tahunan di madrasah kami). Hanya sebagai band penutup. tidak ada kesan yang begitu mendalam ketika kami memainkan Hanya Hari Ini milik SID. Penonton juga tidak begitu menghiraukan penampilan kami. Mungkin karena hujan, atau karena acara ini sudah selesai.

Kemudian, sekitar Oktober 2010, Faiz mendapat panggilan untuk mengikuti pelatnas untuk Olimpiade Kimia Internasional. Padahal saat itu saat-saat persiapan untuk lomba band "Disguise" (Tahun sebelumnya bernama Escape). Akhirnya setelah melihat-lihat bakat yang ada pada anak kelas 1 yang baru masuk saat itu, kami bertiga memutuskan untuk menambah personel Banana Five menjadi 5 orang. Formasi Banana Five sejak itu: Ahmad Faiz (Lead Vokal, Gitar), Muhammad Salman (Bass, Back Vokal), Syahid Naufal (Drum), Arief Faqihudin (Lead Gitar), Raka Kurnia (Keyboard). Formasi ini masih bertahan sampai sekarang. Inilah saat-saat titik balik pencapaian Banana Five.


Event yang pertama kami hadapi setelah berlima adalah audisi "Disguise". Ini keberhasilan pertama kami. Dengan membawakan lagu Garuda di Dadaku karya Netral, kami berhasil menduduki peringkat 4 ketika audisi. Kami mencoba bermain lepas pada event ini. Tidak lagi malu-malu seperti pada event sebelum-sebelumnya. Dan ini berlanjut ke babak final. Di babak final kami membawakan 3 lagu, Netral-Garuda di Dadaku, Cokelat-Bendera, dan SID-Luka Indonesia. Disini kami mulai merasakan respek penonton. Kami bermain begitu lepas. Bahkan kelepasan, waktu yang dibatasi 17 menit, kami lewati 2 menit. alhasil, terkena penalti dan menepati urutan ke-6 dari 7 finalis. Tapi, disinilah kami mendapat kepercayaan diri. Begitu banyak pelajaran yang bisa kami ambil dari keikutsertaan kami pada event ini.

Selanjutnya, pada Juni 2011. Kami diberi kesempatan untuk manggung lagi. Sekarang di acara IC Award, acara penganugerahan bagi siswa-siswi berprestasi di madrasah kami. Penampilan yang mengecewakan, dikarenakan kesalahan teknis berupa matinya gitar. ini sangat mengecewakan bagi kami dan bagi beberapa penonton yang sudah besiap untuk rusuh.


Yang terbaru, Agustus 2011. Lomba aransemen lagu nasional seperti yang tahun lalu. Tapi yang sekarang berbuah manis. Mencoba mengaransemen lagu Rayuan Pulau Kelapa (yang saya sendiri tidak tahu lagu aslinya seperti apa). Kami berhasil menduduki peringkat kedua. Itupun karena sesuatu yang aneh. Berdasarkan info dari panitia, penilaian oleh juri, peringkat pertama dan kedua sama poinnya. Tapi yang saya heran, kenapa panitia juga ikut memberi penilaian?! Sungguh tak masuk akal. Kami juga sangat kecewa dengan tidak adanya pementasan seperti yang telah dijanjikan. Terlalu banyak yang membuat kami kecewa di event ini.

Dari lagu-lagu yang telah kami mainkan mungkin anda segera tahu, genre apa yang kami ambil. Ya, kami mengambil genre Punk Rock selama ini. Dan mungkin kami akan terus melanjutkannya. Atau mungkin juga kami akan terus memperkaya kemampuan bermusik kami dengan mencoba genre lain. Inilah kami, sebuah band amatir dari sebuah madrasah aliyah.
Bismillah...

Banyak di antara manusia yang merasa dirinya hebat; entah karena faktor kecantikan/kegantengan, keturunan, kekayaan materi, kekuasaan dan jabatan, kepintaran, prestasi, atau apapun. Tak sedikit pula di antara kaum Muslim—penguasa/pejabat atau rakyat biasa, pimpinan atau bawahan, awam atau alim, da’i atau mad’u, aktivis dakwah atau siapapun—yang merasa dirinya besar. Akibatnya, sadar atau tidak, rasa sombong, ujub, riya dan takabur sering menyelinap ke dalam kalbunya.

Siapapun yang dihinggapi perasaan demikian, sering atau sekali-kali, marilah kita merenungkan penciptaan alam semesta, langit dan jagat raya yang sesungguhnya lebih besar dan lebih hebat daripada manusia. Allah SWT sendiri menegaskan hal ini dalam firman-Nya (yang artinya): Kaliankah yang lebih sulit penciptaannya ataukah langit yang Allah bangun? Dia meninggikan bangunanannya, lalu menyempurnakannya (TQS 79: 27-28).

Sebagaimana kita tahu, dalam gugusan matahari (tatasurya) kita ada 9 planet. Berdasarkan volumenya, yang terkecil adalah Merkurius, lalu Mars, kemudian Venus. Selanjutnya ada Bumi, Uranus, Neptunus, Saturnus, Jupiter dan Pluto.

Berdasarkan jaraknya ke matahari, yang terdekat adalah Merkurius yang berjarak 36.000.000 mil; lalu Venus, 67.000.000 mil; kemudian Bumi, 93.000.000 mil. Selanjutnya berturut-turut: Mars, 142.000.000 mil; Jupiter 484.000.000 mil; Saturnus, 887.000.000 mil, Uranus 1.782.000.000 mil; dan Neptunus 2.792.000.000 mil.

Itu baru seputar tatasurya kita, di Galaksi Bimasakti. Lalu pernahkah kita menyadari, berapa sesungguhnya luas langit?

Asal tahu, dalam waktu 1 detik, kecepatan cahaya bisa mencapai sasaran 186.000 mil/300.000 km atau 6.000.000.000.000 (6 triliun mil/tahun). Jarak inilah yang disebut ’satu tahun cahaya’.

Bulan adalah benda langit yang paling dekat ke bumi. Jaraknya sekitar 240.000 mil. Lalu ada matahari. Jaraknya dari bumi adalah 93.000.000 mil.

Adapun jarak bintang yang paling dekat ke bumi adalah 4 tahun cahaya/23.000.000.000.000 (23 triliun) mil. Di belakangnya ada Bintang Altair; jaraknya 14 tahun cahaya. Kemudian Bintang Vega, jaraknya 30 tahun cahaya. Lalu Bintang Acturus, jaraknya 50 tahun cahaya/290 triliun mil. Ini belum seberapa. Sebab, ada bintang yang jaraknya dari bumi adalah 1000 tahun cahaya. Di belakang galaksi kita, Galaksi Bima Sakti, ada sejumlah bintang, di antaranya Bintang Andromeda, yang berjarak dari bumi 1 juta tahun cahaya. Ingat, di belakang Andromeda, masih banyak bintang yang tentu lebih jauh jaraknya.

Lalu berapa sesungguhnya jumlah bintang di langit? Menurut para astronom, jumlah bintang di langit tak kurang dari 30 miliar. Itu hanya di galaksi kita saja. Padahal jumlah galaksi di langit diperkirakan lebih dari 500.000!

Sekarang kita beralih ke matahari. Kekuatan cahaya matahari setara dengan 300.000.000.000.000.000.000.000.000 kali cahaya lilin. Ini belum seberapa. Sebab, ada Bintang Sirius, yang sinarnya 26 kali lebih kuat dari matahari. Sejumlah bintang lain ada yang 100 kali lebih kuat sinarnya dari matahari. Ini pun belum seberapa. Sebab, sains modern telah mampu menyingkap fakta, bahwa ada bintang yang kekuatan cahayanya 500.000 kali sinar matahari.

Sekarang, mari kita renungkan volume benda-benda langit yang ada. Volume Bumi kita adalah 1.000.000.000.000 km2 (1 triliun km2). Volume matahari 1.300.000 kali lebih besar dari volume Bumi. Berat Bumi kita adalah 5.000.000.000.000.000.000.000 ton. Adapun massa matahari kira-kira 332.000 kali Bumi. Ini belum seberapa. Sebab, Bintang Andromeda memiliki massa 1.000.000.000 kali matahari. Ini karena garis tengah matahari hanya 390.000 km, sedangkan garis tengah Bintang Adromeda mencapai 30.000 tahun cahaya atau 1.000.000.000.000.000.000.000.000.000.000 kali matahari!

Dari semua fakta di atas, tentu benarlah firman Allah SWT (yang artinya): Langit itu Kami bangun dengan kekuasaan (Kami). Sesungguhnya Kami pun meluaskannya (TQS 51: 47).

Sekarang, marilah kita bandingkan semua itu dengan besarnya tubuh kita, rumah kita, kebun kita, tanah-tanah yang kita miliki, atau pulau-pulau yang kita punya (jika ada). Adakah sebesar noktah saja semua itu dibandingkan dengan besar dan luasnya bumi, matahari, galaksi dan alam raya ini? Tidak! Pastinya besarnya tubuh kita, rumah kita, kebun kita, tanah-tanah yang kita miliki, atau pulau-pulau yang kita punya (jika ada) menjadi sesuatu yang tak akan pernah kelihatan di tengah besar dan luasnya alam raya ini.

Jika pada dasarnya kita ini sesuatu yang “tidak ada” karena “tidak kelihatan” dibandingkan dengan besar dan luasnya jagat raya ini, lalu apanya yang besar dan hebat dari diri kita? Apa sebetulnya yang pantas kita sombongkan di hadapan manusia, apalagi di hadapan Allah SWT, Pencipta sekaligus Pemilik jagat raya ini? Tidak ada!

Allahlah satu-satunya yang berhak untuk menyombongkan diri. Benarlah firman Allah SWT (dalam hadis qudsi), “Kebesaran adalah pakaian-Ku. Kesombongan adalah selendang-Ku. Siapa saja yang merampas keduanya dari Diri-Ku, Aku akan melemparkannya ke dalam neraka.” (HR…)

Alih-alih menyombongkan diri, manusia justru diperintahkan untuk selalu merendahkan diri di hadapan Allah SWT, sekaligus mengagungkan-Nya. Sayang, meski pengagungan kita kepada Allah SWT tak akan pernah sebesar atom pun menyamai keagungan-Nya, banyak di antara kita jarang mengagungkan-Nya. Mahabenar Allah SWT Yang berfirman: (yang artinya): Mereka tidak mengagungkan Allah dengan pengagungan yang semestinya. Padahal pada Hari Kiamat nanti, bumi seluruhnya berada dalam genggaman-Nya, dan digulung dengan tangan kanan-Nya. Mahasuci dan Mahatinggi Allah dari apa saja yang mereka persekutukan (TQS 39: 67).

Walhasil, Allah memang Mahabesar. Dia Mahaagung. Sebaliknya, dari paparan di atas, sesungguhnya manusia itu kecil, kecil sekali!

Wa mâ tawfîqî illâ billâh wa ’alayhi tawakkaltu wa ilayhi unîb.

repost from hizbut tahrir. Dengan sedikit perubahan.