A Starter: Banana Five


Banana Five adalah nama sebuah band yang terbentuk di kampus Madrasah Aliyah kami tercinta MAN Insan Cendekia Serpong. Band ini terbentuk pada bulan Oktober 2009 silam dengan formasi awal Ahmad Faiz (Vokal, Gitar), Muhammad Salman (Bass, Vokal), dan Syahid Naufal (Drum). Dengan formasi yang hanya bertiga ini, kami merasa punya sedikit masalah pada harmonisasi karena tidak mudah dengan tiga orang. Akhirnya pada pertengahan November di tahun yang sama, kami memutuskan untuk merekrut seorang vokalis. Sehingga formasi kami menjadi: Muhammad Irfan (Vokal), Ahmad Faiz (Gitar, vokal2), Muhammad Salman (Bass, Vokal2), dan Syahid Naufal (Drum).

Namun, formasi ini tidak bertahan lama. Buah dari kegagalan pada event pertama kami: audisi "Escape" (sebuah lomba band tahunan di madrasah kami) dan karena ketidakcocokan pada genre bermusik akhirnya vokalis yang baru kami rekrut memutuskan untuk hengkang. Kembalilah kami dengan formasi 3 orang dengan Faiz sebagai lead vocal sekaligus lead guitar.


Dengan formasi 3 orang ini, kami berjalan selama hampir setahun. Terhitung ada 2 pementasan kami lakoni bertiga. Yang pertama adalah event tahunan perpisahan kakak kelas kami kelas 3 angkatan Nozomi Hikari. Disini kami memainkan sebuah lagu dari Netral, Lintang. Lagu ini sebelumya pernah dimainkan oleh band papan atas di madrasah kami "A Path in The Brightside". Tapi mereka dengan formasi 5 orang dengan 2 orang gitaris, seorang bassis, drummer dan vokalis. Penampilan pertama yang cukup menggembirakan bagi kami. Walaupun ketika itu kami masih sangat cupu. Penampilan kamipun begitu statis, hanya sedikit pergerakan. Teriakan penontonpun hanya sedikit terdengar. Untung saja di akhir ada yang memulai untuk memberi applause, membuat kami sedikit bahagia. Saat itu, kami belum mengerti komposisi suara. Wajar, karena latar belakang kami bukan disini. Faiz, dia seorang pemain akustik jempolan. Lagu-lagu depapepe dilahapnya tanpa banyak kesulitan. Tapi, pengalamannya dengan yang elektrik minim. Naufal, Seorang ketua Marawis. Dialah pelopor ekstrakurikuler marawis di madrasah kami. Dia yang membawa ekstrakurikuler marawis masuk TVOne ramadhan tahun lalu (1431 H). Tapi ia baru memulai pengalamannya bersama drum set ini. Dan saya, Salman, saya tidak punya latar belakang apapun dalam bermusik. Bahkan tangga nada dan ketukan saja saya belum tahu ketika itu. Hanya bermodal kemauan. Begitulah kami ketika itu.

Berikutnya ada event tahunan lomba aransemen lagu nasional dalam rangka memperingati 17 Agustus di madrasah kami. ketika itu persiapan dilakukan tanpa Faiz, karena dia harus melakukan persiapan Olimpiade Sains Nasional 2010. Kami (Saya dan Naufal) menarik seorang gitaris additional untuk menggantikan posisi Faiz. Dialah Mohamad Sofyan Soddiq. Faiz hanya bernyanyi disini tanpa memanggul gitar. Kami mengaransemen lagu Indonesia Pusaka saat itu. Dan ini menjadi kegagalan kedua kami. Kami masih tetap statis, tanpa pergerakan.

Kemudian penampilan kedua kami, kembali bertiga. Di acara opening ceremony GAKIC 2010-2011 (kegiatan olimpiade olahraga antar-kelas tahunan di madrasah kami). Hanya sebagai band penutup. tidak ada kesan yang begitu mendalam ketika kami memainkan Hanya Hari Ini milik SID. Penonton juga tidak begitu menghiraukan penampilan kami. Mungkin karena hujan, atau karena acara ini sudah selesai.

Kemudian, sekitar Oktober 2010, Faiz mendapat panggilan untuk mengikuti pelatnas untuk Olimpiade Kimia Internasional. Padahal saat itu saat-saat persiapan untuk lomba band "Disguise" (Tahun sebelumnya bernama Escape). Akhirnya setelah melihat-lihat bakat yang ada pada anak kelas 1 yang baru masuk saat itu, kami bertiga memutuskan untuk menambah personel Banana Five menjadi 5 orang. Formasi Banana Five sejak itu: Ahmad Faiz (Lead Vokal, Gitar), Muhammad Salman (Bass, Back Vokal), Syahid Naufal (Drum), Arief Faqihudin (Lead Gitar), Raka Kurnia (Keyboard). Formasi ini masih bertahan sampai sekarang. Inilah saat-saat titik balik pencapaian Banana Five.


Event yang pertama kami hadapi setelah berlima adalah audisi "Disguise". Ini keberhasilan pertama kami. Dengan membawakan lagu Garuda di Dadaku karya Netral, kami berhasil menduduki peringkat 4 ketika audisi. Kami mencoba bermain lepas pada event ini. Tidak lagi malu-malu seperti pada event sebelum-sebelumnya. Dan ini berlanjut ke babak final. Di babak final kami membawakan 3 lagu, Netral-Garuda di Dadaku, Cokelat-Bendera, dan SID-Luka Indonesia. Disini kami mulai merasakan respek penonton. Kami bermain begitu lepas. Bahkan kelepasan, waktu yang dibatasi 17 menit, kami lewati 2 menit. alhasil, terkena penalti dan menepati urutan ke-6 dari 7 finalis. Tapi, disinilah kami mendapat kepercayaan diri. Begitu banyak pelajaran yang bisa kami ambil dari keikutsertaan kami pada event ini.

Selanjutnya, pada Juni 2011. Kami diberi kesempatan untuk manggung lagi. Sekarang di acara IC Award, acara penganugerahan bagi siswa-siswi berprestasi di madrasah kami. Penampilan yang mengecewakan, dikarenakan kesalahan teknis berupa matinya gitar. ini sangat mengecewakan bagi kami dan bagi beberapa penonton yang sudah besiap untuk rusuh.


Yang terbaru, Agustus 2011. Lomba aransemen lagu nasional seperti yang tahun lalu. Tapi yang sekarang berbuah manis. Mencoba mengaransemen lagu Rayuan Pulau Kelapa (yang saya sendiri tidak tahu lagu aslinya seperti apa). Kami berhasil menduduki peringkat kedua. Itupun karena sesuatu yang aneh. Berdasarkan info dari panitia, penilaian oleh juri, peringkat pertama dan kedua sama poinnya. Tapi yang saya heran, kenapa panitia juga ikut memberi penilaian?! Sungguh tak masuk akal. Kami juga sangat kecewa dengan tidak adanya pementasan seperti yang telah dijanjikan. Terlalu banyak yang membuat kami kecewa di event ini.

Dari lagu-lagu yang telah kami mainkan mungkin anda segera tahu, genre apa yang kami ambil. Ya, kami mengambil genre Punk Rock selama ini. Dan mungkin kami akan terus melanjutkannya. Atau mungkin juga kami akan terus memperkaya kemampuan bermusik kami dengan mencoba genre lain. Inilah kami, sebuah band amatir dari sebuah madrasah aliyah.

1 comment: