Buka Puasa Bersama Depok Comunity 2011: Hedonisme yang Tertahan
Jadi, di madrasah kami itu kan siswa-siswinya begitu heterogen. Berasal dari latar belakang kedaerahan yang berbeda-beda. Dan biasanya daerah-daerah itu membentuk suatu komunitas dan mengadakan acara buka puasa bersama di saat Ramadhan seperti sekarang ini dalam rangka mempererat silaturrahim antar anggotanya.
Depok Community (selanjutnya saya sebut deco) ini baru ada sejak Desember 2010 kemarin. dulunya kita tergabung di Depok-Jakarta Community (De J-Co). Tapi, anak jakarta itu jarang dateng di acara buka puasa bersama seperti ini. Beribu alasan lah. Padahal tahun lalu tempatnya di PIM, tetep aja anak jakartanya jarang dateng. Ckckck... Akhirnya kami memutuskan untuk mendirikan deco ini. Biar gak terlalu jauh juga kalo buka bersama.
Inilah Deco angkatan pertama
Tahun ini, kami mengadakan Buka puasa bersama di RM PONDOK LARAS. Awalnya, rencananya acara ini akan diadakan hari senin, tapi karena kami telat mem-book, akhirnya dapetnya hari rabu. fyi: kami (Faiz, karena rumahnya deket) booking hari sabtu.
Jadi, kami sebenarnya berlimabelas, tapi karena beberapa alasan, yang hadir ditempat cuma 10 kepala. Itu juga pada telat.
Terus, sekitar jam lima-setengah enam, kami mulai mikir-mikir sambil liat daftar menu yang ada di meja. Dan kami agak syok (oke itu saya), melihat harga yang -agak- diatas ekspektasi saya sebelumnya. *Meskipun ummi, sebelum saya berangkat dari rumah sudah memberi saya sedikit gambaran. Akhirnya, karena budget kami yang terbatas dan tetap ingin makan disitu.Tiba-tiba faiz mencetuskan suatu ide dan langsung bergerak..! Apa yang dia lakukan? Ya! Dia menyelundupkan ini -->
(jangan ditiru). Untung juga Tyani bawa kue lapis legit, Irfan juga bawa kue bolu.
Dan dengan penuh perhitungan akhirnya kami memutuskan untuk memesan nasi-ayam-gurame per ons... Pesanan pertama kami ini disambut mbak-mbak yang ada di situ dengan pertanyaan "ini ikannya lima ekor ya?" kami jawab "lima ons mbak.." "oo, nggak bisa beli per ons, bisanya per-ekor. satu ekor kira2 7-8 ons bisa buat 4-5 orang gimana?" akhirnya kami meminta kertas pesanan tadi lagi. *padahal kalo belinya per-ons kan duri sama kepalanya gak ditimbang (gak mau rugi). Akhirnya dengan perhitungan dan perenungan yang mendalam, kami memutuskan untuk memesan nasi-ayam-cumi-teh manis.
Azan maghrib! pesenannya belum datang... Apa yang terjadi?! *jangan2 mbak2nya liat pas kita ngitungin pake kalkulator tadi?! Alhamdulillah tehnya udah datang, ditambah makanan yang diselundupin Faiz, Tyani, Irfan (sebenernya makanan gak boleh dibawa masuk). Dilanjutkan makan malam habis sholat maghrib jama'ah di mushola Pondok Laras. (alhamdulillah makanannya datang)
Setelah selesai makan, kita tiba di sesi foto-foto (meskipun dari tadi udah foto-foto). Dan sholat Isya bejamaah (Sholat wajib kan lebih utama di awal waktu) setelah berhitung uang yang ada (takut disuruh nyuci piring).
Depok Community (selanjutnya saya sebut deco) ini baru ada sejak Desember 2010 kemarin. dulunya kita tergabung di Depok-Jakarta Community (De J-Co). Tapi, anak jakarta itu jarang dateng di acara buka puasa bersama seperti ini. Beribu alasan lah. Padahal tahun lalu tempatnya di PIM, tetep aja anak jakartanya jarang dateng. Ckckck... Akhirnya kami memutuskan untuk mendirikan deco ini. Biar gak terlalu jauh juga kalo buka bersama.
Inilah Deco angkatan pertama
Tahun ini, kami mengadakan Buka puasa bersama di RM PONDOK LARAS. Awalnya, rencananya acara ini akan diadakan hari senin, tapi karena kami telat mem-book, akhirnya dapetnya hari rabu. fyi: kami (Faiz, karena rumahnya deket) booking hari sabtu.
Jadi, kami sebenarnya berlimabelas, tapi karena beberapa alasan, yang hadir ditempat cuma 10 kepala. Itu juga pada telat.
Terus, sekitar jam lima-setengah enam, kami mulai mikir-mikir sambil liat daftar menu yang ada di meja. Dan kami agak syok (oke itu saya), melihat harga yang -agak- diatas ekspektasi saya sebelumnya. *Meskipun ummi, sebelum saya berangkat dari rumah sudah memberi saya sedikit gambaran. Akhirnya, karena budget kami yang terbatas dan tetap ingin makan disitu.Tiba-tiba faiz mencetuskan suatu ide dan langsung bergerak..! Apa yang dia lakukan? Ya! Dia menyelundupkan ini -->
(jangan ditiru). Untung juga Tyani bawa kue lapis legit, Irfan juga bawa kue bolu.
Dan dengan penuh perhitungan akhirnya kami memutuskan untuk memesan nasi-ayam-gurame per ons... Pesanan pertama kami ini disambut mbak-mbak yang ada di situ dengan pertanyaan "ini ikannya lima ekor ya?" kami jawab "lima ons mbak.." "oo, nggak bisa beli per ons, bisanya per-ekor. satu ekor kira2 7-8 ons bisa buat 4-5 orang gimana?" akhirnya kami meminta kertas pesanan tadi lagi. *padahal kalo belinya per-ons kan duri sama kepalanya gak ditimbang (gak mau rugi). Akhirnya dengan perhitungan dan perenungan yang mendalam, kami memutuskan untuk memesan nasi-ayam-cumi-teh manis.
Azan maghrib! pesenannya belum datang... Apa yang terjadi?! *jangan2 mbak2nya liat pas kita ngitungin pake kalkulator tadi?! Alhamdulillah tehnya udah datang, ditambah makanan yang diselundupin Faiz, Tyani, Irfan (sebenernya makanan gak boleh dibawa masuk). Dilanjutkan makan malam habis sholat maghrib jama'ah di mushola Pondok Laras. (alhamdulillah makanannya datang)
Setelah selesai makan, kita tiba di sesi foto-foto (meskipun dari tadi udah foto-foto). Dan sholat Isya bejamaah (Sholat wajib kan lebih utama di awal waktu) setelah berhitung uang yang ada (takut disuruh nyuci piring).
No comments:
Post a Comment